Jejak Masa Lalu
Ketika daun-daun mulai menguning diantara lembabnya aroma angin yang menghantarkanku pada wewangian jejak masa lalu.. dan akupun tak dapat memungkiri kehadirannya.. kenangan itu datang kembali mengunjungi keterdiamanku saat ini.. akupun menenggelamkan diriku pada lembaran masa lalu kala itu yang dimana begitu indah kurasa.. sebelum perjalanan ini terasa begitu memberatkan lalu berkelok pada persimpangan jalan tatkala semua mata memandangku hina bina.. masih lagi terbayang rentetan caci maki mereka ibarat bualan bocah kecil yang tertinggal kelam saat mataku terpejam.. apalagi saat deru angin yang mengingatkanku pada lembaran debu dalam kelopak-kelopak semangat pada kesederhanaan hidup kala itu..
Teringat jelas dalam ingatanku.. dimana terakhir kali mereka memandangku ibarat anjing liar yang patut dilempar dari pintu kepintu .. apalagi ketika mereka tidak lupa menancapkan busur-busur cacian menembus dan mengoyak keberadaan sisi relung hatiku.. aku seperti musuh bagi mereka tanpa mereka jabarkan dimana letak keberadaan salahku.. tatapan hina mereka memandangku begitu memporakporandakan sebagian semangat dan menghilangkan rasa syukurku yang telah Tuhan takdirkan sebagai seorang insan nyata.. sekaligus merubahku menjadi iblis bagi mereka.. lalu dimanakah letak kata indah penuh makna dari serangkaian kalimat “kita adalah makhluk sosial” sedang mereka sendiri telah mengkhianati dengan bengis norma-norma itu..!!
Aku berlari dalam kegelapan.. sembunyi dari balik reruntuhan.. aku begitu takut.. takut…!! aku takut akan cercaan mereka..!! tapi tidak..!! tidak ..!! aku harus maju.. aku tantang tatap keji mereka..!! aku berteriak.. “Hey kalian..!! tunjukan dimanakah letak jiwaku dalam hati kalian..?” Huh…!! Mereka tertunduk..!! nyalinya menciut..!! mereka seakan takut akan hangatnya amarahku siang itu..!! Bukan..!! bukan aku yang mengencingi etika itu..!! melainkan kalian..!! Persetan untuk segala ketakutan kalian..!! Dunia kini berubah rimba..!!
Aku berteriak di tepi kegalauan… “Tuhan..!! Hancurkanlah mereka seperti Engkau menghancurkan Padang rumput di negeri Yehuda..ataupun seperti engkau meruntuhkan tembok-tembok Sion hingga porak poranda..!! campakan mereka..!! Campakkan..!!
Tersadar aku sebelum sejuk embun merasuk menusuk menetes relung jantungku yang rapuh.. ia menyelinap dalam kosong jiwaku.. membangkitkan nada dari nadiku.. Akh.. Hampa…!! Begitu hampa..!! tak ada yang berarti lagi kini..!! harapku telah melepuh.. terperangkap dalam senyum berhias luka hati.
Dalam penantian fajarku ini aku bertanya pada jiwaku.. dimanakah aku yang dulu senantiasa menggenggam cerita tentang indahnya kebersamaan tanpa ada sentuhan tangan-tangan pendusta..?? dimanakah aku yang dahulu berpegang teguh pada satu tiang “Sahabat adalah keperluan jiwa” sedang kawan telah menjadi lawan..!! dan dimanakah aku yang dulu senantiasa mengikatkan tali-tali janji solideritas tinggi..?? Dimana..?!! akh.. diriku yang dulu telah pergi.. telah membangkai..!! Matiiiii….!! Ya.. Mati…!!
Jiwaku tumbuh.. patah.. hilang dan telah berganti..!! aku telah terbuang dan tak mungkin kembali..!! kubirkan dendam ini membusuk.. berkarat lantas melebur .. hingga hilang jiwaku diantara senyum-senyum waktu..!! karena bagi mereka.. akulah fatamorgana itu..!!
sumber: http://zensevanthe.blogspot.com/2011/04/jejak-masa-lalu.html